Selasa, 17 Desember 2013

Kisah anak kecil memberikan islam kepada yang hampir bunuh diri

Ada notes bagus utk sahabatku,, luangkan sejenak ya sahabat, smg in bs menjadi motivasi kecil lahirnya sebuah kebaikan 

Kisah Inspiratif Hari Ini...
Setiap selesai sholat jum'at tiap pekannya,
seorang imam (masjid) dan anaknya (yg
berumur 11 tahun) mempunyai jadwal
membagikan buku – buku islam, diantaranya
buku at-thoriq ilal jannah (jalan menuju surga).
Mereka membagikannya di daerah mereka di
pinggiran Kota Amsterdam.
***
Namun tibalah suatu hari, ketika kota tersebut
diguyuri hujan yang sangat lebat dengan suhu
yang sangat dingin.
Sang anakpun mempersiapkan dirinya dengan
memakai beberapa lapis pakaian demi
mengurangi rasa dingin. Setelah selesai
mempersiapkan diri, ia berkata kepada ayahnya:
"Wahai ayahku, aku telah siap" ayahnya
menjawab : "Siap untuk apa?" , ia berkata:
"Untuk membagikan buku (seperti biasanya)",
sang ayahpun berucap: "Suhu sangat dingin
diluar sana, belum lagi hujan lebat yang
mengguyur", sang anak menimpali dengan
jawaban yang menakjubkan : "akan tetapi,
sungguh banyak orang yang berjalan menuju
neraka diluar sana dibawah guyuran hujan".
Sang ayah terhenyak dengan jawaban anaknya
seraya berkata: "Namun ayah tidak akan keluar
dengan cuaca seperti ini", akhirnya anak
tersebut meminta izin untuk keluar sendiri.
Sang ayah berpikir sejenak dan akhirnya
memberikan izin. Iapun mengambil beberapa
buku dari ayahnya untuk dibagikan, dan
berkata: "terimakasih wahai ayahku".
***
Dibawah guyuran hujan yang cukup deras,
ditemani rasa dingin yang menggigit, anak itu
membagikan buku kepada setiap orang yang
ditemui. Tidak hanya itu, beberapa rumahpun ia
hampiri demi tersebarnya buku tersebut.
***
Dua jam berlalu, tersisalah 1 buku ditangannya.
Namun sudah tidak ada orang yang lewat di
lorong tersebut. Akhirnya ia memilih untuk
menghampiri sebuah rumah disebrang jalan
untuk menyerahkan buku terakhir tersebut.
Sesampainya di depat rumah, iapun memencet
bel, tapi tidak ada respon. Ia ulangi beberapa
kali, hasilnya tetap sama. Ketika hendak
beranjak seperti ada yang menahan langkahnya,
dan ia coba sekali lagi ditambah ketukan tangan
kecilnya. Sebenarnya ia juga tidak mengerti
kenapa ia begitu penasaran dengan rumah
tersebut.
Pintupun terbuka perlahan, disertai munculnya
sesosok nenek yang tampak sangat sedih.
Nenek berkata: "ada yang bisa saya bantu
nak?" Si anak berkata (dg mata yg berkilau dan
senyuman yang menerangi dunia): "Saya minta
maaf jika mengganggu, akan tetapi saya ingin
menyampaikan bahwa Allah sangat mencintai
dan memperhatikan nyonya. Kemudian saya
ingin menghadiahkan buku ini kepada nyonya, di
dalam nya dijelaskan tentang Allah Ta'ala,
kewajiban seorang hamba, dan tips-tips
memperoleh keridhoannya.
***
Satu pekan berlalu, seperti biasa sang imam
memberikan ceramah di masjid. Seusai
ceramah ia mempersilahkan jama'ah untuk
berkonsultasi. Terdengar sayup – sayup dr shaf
perempuan seorang perempuan tua
berkata:"Tidak ada seorangpun yang mengenal
saya disini, dan belum ada yang mengunjungiku
sebelumnya. Satu pekan yang lalu saya
bukanlah seorang muslim, bahkan tidak pernah
terbetik dalam pikiranku hal tersebut sedikitpun.
Suamiku telah wafat dan dia meninggalkanku
sebatang kara di bumi ini".
Dan iapun memulai ceritanya bertemu anak itu.
Ketika itu cuaca sangat dingin disertai hujan
lebat, aku memutuskan untuk mengakhiri
hidupku. Kesedihanku sangat mendalam, dan
tidak ada seorangpun yang peduli padaku.
Maka tidak ada alasan bagiku untuk hidup.
Akupun naik ke atas kursi dan mengalungkan
leherku dengan seutas tali yang sdh
kutambatkan sebelumnya. Ketika hendak
melompat, terdengar olehku suara bel. Aku
terdiam sejenak dan berpikir :"paling sebentar
lagi juga pergi".
Namun suara bel dan ketukan pintu semakin
kuat. Aku berkata dalam hati: "siapa gerangan
yang sudi mengunjungiku,… tidak akan ada
yang mengetuk pintu rumahku".
Kulepaskan tali yang sdh siap membantuku
mengakhiri nyawaku, dan bergegas ke pintu.
ketika pintu kubuka, aku melihat sesosok anak
kecil dengan pandangan dan senyuman yang
belum pernah kulihat sebelumnya. Aku tidak
mampu menggambarkan sosoknya kepada
kalian.
Perkataan lembut[truncated by WhatsApp]
Perkataan lembutnya telah mengetuk hatiku
yang mati hingga bangkit kembali. Ia berkata:
"Nyonya, saya datang untuk menyampaikan
bahwa Allah Ta'ala sangat menyayangi dan
memperhatikan nyonya", lalu dia memberikan
buku ini (buku jalan menuju surga) kepadaku.
Malaikat kecil itu datang kepadaku secara tiba-
tiba, dan menghilang dibalik guyuran hujan hari
itu juga secara tiba2. Setelah menutup pintu
aku langsung membaca buku dari malaikat
kecilku itu sampai selesai. Seketika
kusingkirkan tali dan kursi yang telah
menungguku, karena aku tidak akan
membutuhkannya lagi.
Sekarang lihatlah aku, diriku sangat bahagia
karena aku telah mengenal Tuhanku yang
sesungguhnya. Akupun sengaja mendatangi
kalian berdasarkan alamat yang tertera di buku
tersebut untuk berterimakasih kepada kalian
yang telah mengirimkan malaikat kecilku pada
waktu yang tepat. Hingga aku terbebas dari
kekalnya api neraka.
***
Air mata semua orang mengalir tanpa
terbendung, masjid bergemuruh dengan isak
tangis dan pekikan takbir… Allahu akbar…
***
Sang imam (ayah dari anak itu) beranjak
menuju tempat dimana malaikat kecil itu duduk
dan memeluknya erat, dan tangisnyapun pecah
tak terbendung dihadapan para jamaah.
Sungguh mengharukan, mungkin tidak ada
seorang ayahpun yang tidak bangga terhadap
anaknya seperti yang dirasakan imam tersebut.
***
Judul asli : ﻗﺼﺔ ﺭﺍﺋﻌﺔ ﺟﺪﺍ ﻭﻣﻌﺒﺮﺓ ﻭﻣﺆﺛﺮﺓ
Penerjemah : Shiddiq Al-Bonjowiy
____________________
Note: Mari terus sebarkan kebaikan. Kita tidak
pernah tahu berapa banyak orang yg
mendapatkan hidayah dengan sedikit langkah
yg kita lakukan...

0 komentar:

Posting Komentar

 

Posting terbaru

Anda ingin trading dengan modal hanya $1 saja... Silakan daftar di sini maka anda akan dapat $5 gratis Marketiva